Sunday, July 26, 2009

I'm Back...

Selamat tinggal masa-masa hiatus. Say bye, bye... Its has been long, long time ago saya menulis. Saya sendiri kurang begitu sadar kenapa saya bisa begitu lamaaa tidak menulis di blog ini. Kekurangan cerita? Nope. Malas? Mmmm, little. Busy? Iya. Sebenarnya apa yang ingin saya tulis sudah berteriak-teriak di rongga kepala saya, membuncah ingin keluar. Banyak. Banyak sekali cerita. Masa-masa, yang seperti Meredith Grey bilang, dark and twisty, beberapa bulan yang lalu. Atau masa-masa saya yang begitu ingin sekali membagi kebahagian yang saya punya saat itu. Hidup pastinya ibarat roda, kadang kita di bawah kadang di atas. Terus berputar dan berputar, tapi jangan sampai terperosok lubang.

Bisa dibilang klimaks saya ingin menulis lagi di blog sekitar bulan April lalu. Rasanya saat itu adalah bulan paling kelam di sepanjang hidup saya sampai sekarang. Saya ingin sekali menulis, ingin sekali. Terlalu sakit saat itu membiarkan hati ini merasakan semuanya sendiri. Saya ingin pelampiasan. Tapi entahlah, seiring waktu niat itu menguap seperti udara. Hilang. Yang ada saya tetap simpan sendiri rasa sakit itu. Saya mengadu kepada Sang Pemilik Hati dan Raga saya. Dan akhirnya saya menyadari satu hal, bahwa ada kalanya saya harus disadarkan. Kalau ibarat anak kecil, saya ini sudah terlalu jauh bermain. Saya sudah hampir hilang dan nyaris tidak tahu jalan pulang. Untungnya saya disadarkan kemana kaki ini harus melangkah pulang. Pulang kembali ke rumah. Pulang ke pangkuan ibu lagi. Dan memang seperti itulah hidup, rasa keingintahuan yang besar seringkali membuat kita terlalu jauh melangkah dan lupa jalan pulang. Saya masih bersyukur akhirnya bisa pulang.

Hari ini juga ada salah seorang sahabat yang pulang ke tempat dimana dia seharusnya harus pulang. Agak memulekkan kalimatnya. Hhmmm whateverlah, yang penting maksudnya nyampe. Oke, kembali lagi ke sahabat saya yang tadi. Bisa dibilang dia itu sosok yang kompleks, bagi saya dia adalah teman, adik, sahabat, partner main sinetron, rival gulat, anak tapi kadang bisa juga jadi seorang ibu dalam versi bawel. Saya tahu sejak STM sebenarnya, hanya mulai kenal dekat sejak saya pindah ke kosan baru akhir tahun lalu. Kami satu kosan. Anaknya lucu, baek, suka ngalah, dewasa, kadang bawel dan suka ngambek. Singkatnya, i like the way she is. Sahabat saya ini pergi dari kota hutan beton ini pulang kembali ke Jawa Timur menyusul suaminya. Selamat jalan Ida, baik-baiklah disana. Keputusanmu sudah tepat, di sisi suamimulah tempat terbaik kamu memang harusnya berada. Walaupun ibukota ini sudah memberimu banyak hal, tapi pada akhirnya ada saat dimana kamu harus pulang. Saya sendiri tidak tahu kapan saya pulang. Ada saatnya pasti, hanya masih belum tahu kapan.

Tepat seminggu yang lalu, sahabat saya yang lain bertunangan. Agak telat kalau saya bilang dia baru bertunangan, karena dia sudah 7 tahun menjalin hubungan. Ya, 7 tahun. Jika di pernikahan tahun ketujuh itu saatnya mengantar anak masuk SD. Dan mungkin bisa jadi merencanakan kelahiran anak ketiga :D Tapi saya tetap bersyukur, sahabat saya sudah berani melangkah lebih maju daripada tahun-tahun panjang sebelumnya. Doa saya, semoga segera menyusun rencana menikah. Dan saya bisa menyusul, amiiinnn *wishing and hoping* :D